Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendapat penolakan dari ribuan warga di Manado, Sulawesi Utara. Mereka menolak kedatangan Fahri karena dianggap intoleran.
Fahri Hamzah pun mengaku mencoba sabar menghadapi penolakan dari warga tersebut. "Sabar," kata dia.
Massa yang diperkirakan berjumlah 2.000-an ini menolak kedatangan Fahri Hamzah di Bandara Sam Ratulangi dan kantor Gubernur Sulut pada Sabtu.
Bahkan, tekanan demonstran yang menduduki kantor Gubernur Sulawesi Utara, sore tadi akhirnya membuat Fahri Hamzah harus lebih cepat mengakhiri agendanya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini harus dievakuasi meninggalkan gedung tersebut.
Pada pukul 16.20 Wita, Fahri Hamzah dievakuasi melalui pintu belakang Kantor Gubernur Sulut. Fahri dievakuasi dengan mobil polisi dan langsung melaju ke Bandar Udara Sam Ratulangi Manado untuk kembali lagi ke Jakarta.
Unjuk rasa penolakan Fahri Hamzah di kantor Gubernur sempat ricuh. Bahkan, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Akibatnya, sebanyak tiga personel anggota Polda Sulut mengalami luka-luka karena lemparan batu.
"Massa bergerak karena ada ajakan dari medsos. Mereka menganggap Fahri Hamzah intoleran sehingga dilakukan penolakan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Ibrahim Tompo Purnama, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (13/5/2017)
Sumber: Liputan6
Fahri Hamzah pun mengaku mencoba sabar menghadapi penolakan dari warga tersebut. "Sabar," kata dia.
Massa yang diperkirakan berjumlah 2.000-an ini menolak kedatangan Fahri Hamzah di Bandara Sam Ratulangi dan kantor Gubernur Sulut pada Sabtu.
Bahkan, tekanan demonstran yang menduduki kantor Gubernur Sulawesi Utara, sore tadi akhirnya membuat Fahri Hamzah harus lebih cepat mengakhiri agendanya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini harus dievakuasi meninggalkan gedung tersebut.
Pada pukul 16.20 Wita, Fahri Hamzah dievakuasi melalui pintu belakang Kantor Gubernur Sulut. Fahri dievakuasi dengan mobil polisi dan langsung melaju ke Bandar Udara Sam Ratulangi Manado untuk kembali lagi ke Jakarta.
Unjuk rasa penolakan Fahri Hamzah di kantor Gubernur sempat ricuh. Bahkan, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Akibatnya, sebanyak tiga personel anggota Polda Sulut mengalami luka-luka karena lemparan batu.
"Massa bergerak karena ada ajakan dari medsos. Mereka menganggap Fahri Hamzah intoleran sehingga dilakukan penolakan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Ibrahim Tompo Purnama, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (13/5/2017)
Sumber: Liputan6